Friday, August 14, 2009

"You're a romantic. You have a lyrical soul. You can love under the best and worst conditions." - Drew Barymore in The Perfect Catch.


My arwah Tok Wan was a scary old man. Kalau tengah main-main dengan cousins, nanti tiba-tiba dengar nama kena jerit, “Yanti!” Itu maksudnya masanya telah tiba untuk disoal siasat. “Baca Doa Qunut”. “Rukun Islam ada berapa?” “Hafal tak Surah Al-Ikhlas?” Tuhan sajalah yang tahu betapa menakutkan sesi soal siasat itu. Tapi memang didikan berhikmah.

Arwah Tok Wan saya pernah kata, “Kalau tak nak buat apa Tuhan suruh, jangan ambil satu apapun nikmat yang Dia beri.” Adik saya (yang masih kecil ketika itu) balas, “Oh tak boleh makanlah?” Hehe. Kids. Makan was the only nikmat we know back then. Arwah Tok Wan saya jawab, “Cuba jangan bernafas. Sebab udara untuk bernafas itupun nikmat. Nikmat hidup.”

Saya tahu semua orang tahu semua benda yang kita ada, semua nikmat ini adalah dariNya. Tapi saya nak cerita bahawa saya dapat pengajaran ini masa kecil dan sebab cara Arwah Tok Wan saya betul, ia melekat pada saya sampai sekarang. Ya didikan berhikmah.

Hari ini saya nak bersyukur pada Allah atas suatu nikmat yang saya telah perolehi. Nikmat bercinta secara halal. Cinta yang memberi tenang dan bahagia di dunia. Cinta yang menambah pahala buat bekalan akhirat. Alhamdulillah :) “And of His signs is this; that He created mates for you from yourselves that you might find quiet of mind in them, and He put between you love and compassion. Surely there are signs in this for people who reflect.” [Ar Rum 30:21]

And while I’m at that, saya nak berkongsi beberapa potong dari keindahan Surah Ar Rum dengan semua:

30:22 And of His signs is the creation of the heavens and the earth and the diversity of your tongues and colours. Surely there are signs in this for the learned.

30:23 And of His signs is your sleep by night and by day and your seeking of His bounty. Surely there are signs in this for a people who would hear.

30:24 And of His signs is this; that He shows you the lightning for fear and for hope, and sends down water from the cloud, then gives life therewith to the earth after its death. Surely there are signs in this for a people who understand.

Pendek kata, sesiapa yang sedar akan segala nikmat dan kekuasaanNya, akan beriman dan bersyukur. Tapi orang macam saya, selalu sangatlah alpa. Selalu sangat merungut tak habis-habis. Sedih belum dapat baby-lah. Merungut hendak naik gajilah. Dengki tengok orang kaya dapat shopping and travel here and there-lah. Tak habis-habis tak puas hati, tak habis-habis dengan kehendak dan keinginan. Ada saja tak kena.

Bila teringat, baru rasa berdosa. Baru teringat hendak bersyukur. Baru teringat hendak fikirkan orang lain yang less fortunate, yang kehendak dan keinginan ialah makanan berzat dan bukan handbag cantik baru untuk hari raya. Yang kehendak dan keinginan bukan untuk travel Europe tapi untuk berkemampuan hantar anak ke sekolah. Tapi selalu lupa lupa lupa! Sekarang masa tulis, ingat, nanti bila dirasuk syaitan, lupalah semula. Ngeh.

Nah! Lain kali kalau terasa mahu itu ini, tapi tak mampu lalu asyik merengek menyesali nasib diri, sila ingat gambar ini, macam mana students in Afghan ambil peperiksaan; berdindingkan hawa panas, beratapkan terik mentari, berlantaikan debu pasir! Ini note to self! Bersyukurlah Marliza Yanti!


Lepas lima minit nanti lupa baliklah. Gerenti. Ngeee.

No comments: