Thursday, May 07, 2009

I am, indeed, a king, because I know how to rule myself
- Pietro Aretino, 10 May 1537


Tahu tak the 90/10 Principle yang Encik Stephen Covey ajar? That 10% of life is made up of what happens to you but 90% is decided by how you react to it. That we really have no control over 10% of what happens to us. “We cannot stop the car from breaking down. The plane will be late arriving, which throws our whole schedule off. A driver may cut us off in traffic. We have no control over this 10%.” But we can definitely control how we react to the circumstances around us. Memang betullah. Masa saya baca artikel itu, saya memang percaya dan setuju. Tapi hari ini, sesuatu yang sangat jelas berlaku pada diri saya sendiri, that demonstrates how freaking right Stephen Covey is.

Kisah Pertama: Berlaku beberapa minggu lalu. Di kaunter tempat parking. Saya dan kakak penjaga kaunter parking. Saya beri dia RM50 untuk bayar harga parking RM4.80. Dia marah saya sebab beri RM50. Saya marah balik, cakap itu saja yang saya ada. Saya beritahu dia, “Saya pergi Mahkamah, mana ada tempat tukar duit.” In my defense, saya marah-marah sebab I was a having a bad day, biasalah, perkara-perkara berbangkit di Mahkamah. Dia bebel-bebel. Saya cakap, “Mana boleh tak ada change. Sini kan kaunter bayaran.” Dia marah balik, “Kalau semua orang dari pagi bagi RM50, macam mana nak ada?” Kemudian dengan wajah mencuka, dia beri saya baki dalam note RM1 dan syiling. Neat. Saya geram. Terus text Suami saya, “Susah sangat ke kerja jaga kaunter? Jaga kaunter pun nak bitter macam tu?” lalu saya bad mood beberapa jam.

Kisah Kedua: Berlaku hari ini. Di kaunter tempat parking yang sama, kakak penjaga kaunter yang sama. Di situ sebenarnya penjaga kaunter bertukar-tukar, nasib sayalah ketika nak bayar guna RM50, masih penjaga yang sama, but I was determined to be nice this time. Saya beri dia RM50.20 untuk bayar harga parking RM3.20. Dia bebel lagi. Tapi saya jawab dengan baik kali ini dan minta maaf. Lalu dia senyap dan bersungguh-sungguh mencari change, and when she handed me the RM47 change, dia minta maaf sebab banyak note RM1. Saya tak marah dia, dia tak marah saya, and I left feeling happy, albeit the 20 keping RM1.

Saya tahu ini kisah remeh. Saya tahu Encik Stephen Covey telah ajar prinsip ini dengan contoh yang lebih menarik. You can read more about the principle HERE. Tapi ini kisah yang jelas, saya rasa. Sebab melibatkan orang dan situasi yang sama. The only difference was the way I reacted to it, lalu menghasilkan sentimen dan outcome yang lebih baik. Yeah, it’s no rocket science. Semua orang optimis tahu perkara ini, tapi tak semua orang yang optimis sepanjang masa. Sebab ada orang yang seperti saya, yang perlu diingatkan selalu, lalu saya mahu kongsi peringatan ini.

Then again, bukankah kita manusia yang serba kekurangan? Semalam saya dengar tazkirah di IKIM tentang sifat sombong; seorang caller berkongsi sesuatu yang menyentap jiwa saya. “Kita manusia ni, kalau tak makan, lapar. Tak tidur, mengantuk. Pandang depan, belakang tak nampak. Tapi masih nak sombong?” Kawan-kawan, tolong pandang-pandangkan belakang saya masa saya sedang pandang hadapan, boleh?

No comments: